Rusia Tertarik Investasi di Sektor Pembangkit Nuklir

09-12-2010 / B.K.S.A.P.

Rusia tertarik melakukan investasi pembangkit energi nuklir di Indonesia. Selain itu, Rusia juga menginginkan peningkatakan kerjasama di bidang penerbangan sipil khusus pengadaan pesawat penumpang. 

Hal tersebut terungkap saat Kunjungan delegasi Parlemen Rusia menemui Ketua Group Kerjasama Bilateral Indonesia-Rusia R. Adang Ruchiatna Puradiredja, di Gedung Nusantara III, Kamis, (9/12).

Pada kesempatan tersebut, Wakil Dubes Rusia untuk Indonesia, Sergey G. Tolchenov menawarkan kerjasama di bidang penerbangan sipil. bahkan sebelumnya, terang Sergey, sudah ada kesepakatan pengembangan pengadaan ke indonesia, berupa pesawat terbang sipil rusia sukhoi super jet.

"Pada beberapa lalu atau bulan lalu kita telah mempresentasikan pesawat terbang generasi baru yaitu pesawat terbang sipil penumpang jarak jauh,"terangnya.

Dia menambahkan, minggu depan dijadwalkan Rusia akan mempresentasikan kerjasama di bidang energi nuklir. "Selama presentasi kita akan menjelaskan peluang indonesia dengan rusia antara lain di bidang pembangkit tenaga nuklir. sementara khusus di bidang pendidikan pemerintah rusia memberikan beasiswa 35 orang untuk mahasiswa indonesia bahkan apabila peminat meningkat kita bisa menambahnya hingga mencapai 40 beasiswa,"katanya.

Untuk itu, terang Sergey, pihak Rusia akan mencoba mengadakan pertemuan dengan berbagai pihak terutama Kementerian ESDM dan Kementerian Pariwisata

Dia mengatakan, kunjungan ke parlemen Indonesia sebagai bentuk nyata bahwa Rusia memiliki minat yang besar untuk mengadakan kerjasama dengan parlemen dan pemerintah Indonesia. "Saya mengharapkan kunjungan delegasi Rusia pada desember mendatang akan membawa perkembangan baru pada hubungan parlemen dan kedua parlemen kita akan menyesuaikan apa yang bisa dikembangkan antar kedua negara,"paparnya.

Dia menambahkan, anggota parlemen dapat memberikan dukungan legal serta menjembatani isu-isu yang menjadi hambatan dalam peningkatan kerjasama kedua negara.

Sementara Ketua Group Kerjasama Bilateral Indonesia-Rusia R. Adang Ruchiatna Puradiredja mengatakan, DPR ingin mengetahui sampai sejauh mana pengembangan hubungan antar kedua negara dan bagiamana melihat peluang-peluang investasi kedua negara. "Ingin tahu sampai sejauh mana hubungan kita dan tata kerja kita dan saling mengisi antar kedua negara,"kata politisi PDIP tersebut.

Menurutnya, kita sudah melakukan berbagai bentuk kerjasama dengan Rusia diantaranya kerjasama teknologi dan militer. "Saya kira untuk Alutsista kita masih kerjasama,"katanya. (si) foto : agung
 

BERITA TERKAIT
BKSAP Tegaskan Komitmen Perkuat Sinergi Bilateral RI-Kuba
21-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Delegasi Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar kunjungan resmi ke Havana, Kuba, sebagai bagian...
GKSB Indonesia – Austria Tingkatkan Hubungan Kerja Sama Ekonomi hingga Militer
15-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Grup Kerja Sama Bilateral (GKSB) BKSAP DPR RI – Parlemen Austria, Amelia Anggraini menegaskan DPR RI...
Terima Kunjungan Dubes, BKSAP Bahas Peningkatan Kerja Sama Indonesia-Selandia Baru
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI, Mardani Ali Sera menegaskan ingin lebih meningkatkan hubungan bilateral...
Monumen Sir Michael Somare Perkuat Hubungan Indonesia-Papua Nugini
11-08-2025 / B.K.S.A.P.
PARLEMENTARIA, Jakarta - Ketua Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera menghadiri upacara peresmian Monumen Nasional untuk...